Menelusuri Shadow of the Colossus Pesan Perjalanan Wander
Di dunia video game Shadow of the Colossus, ada banyak cerita yang mengangkat tema heroik, perjuangan, dan kemenangan. Namun, tidak semua kisah berakhir dengan kebahagiaan. Petualangan Wander adalah contoh nyata bagaimana perjalanan penuh harapan dapat berubah menjadi tragedi yang memilukan.
Game ini tidak hanya mengajak pemain untuk bertarung melawan Colossi raksasa, tetapi juga menyajikan narasi mendalam tentang pengorbanan, konsekuensi, dan keputusasaan. Dalam artikel ini, kita akan menelusuri pesan tragis di balik perjalanan Wander dan bagaimana game ini menyampaikan filosofi yang lebih dalam dibandingkan sekadar pertarungan epik.
1. Wander dan Mono: Awal dari Segalanya
Sejak awal, Wander telah mengambil keputusan besar dengan membawa tubuh Mono ke tanah terlarang demi satu tujuan: membangkitkannya dari kematian.
Alasan di Balik Perjalanannya:
- Mono telah dikorbankan oleh sukunya karena dianggap memiliki takdir buruk.
- Wander tidak menerima kenyataan itu dan mencari cara untuk menghidupkannya kembali.
- Ia menemukan legenda tentang Dormin, entitas yang konon mampu membangkitkan orang mati.
Namun, dari sini saja, kita sudah bisa melihat bagaimana keputusan Wander tidak didasarkan pada akal sehat, melainkan keputusasaan dan harapan buta.
2. Dunia yang Kosong dan Simbolisme Keterasingan
Dunia dalam game ini terasa sangat luas, tetapi sunyi dan tidak berpenghuni. Tidak ada kota, tidak ada orang lain, hanya reruntuhan dan Colossi yang berkeliaran.
Apa Makna di Balik Dunia yang Hampa Ini?
- Melambangkan kesendirian Wander dalam perjuangannya.
- Menunjukkan bahwa tanah ini memiliki sejarah kelam yang terlupakan.
- Dunia ini mungkin sudah mati, tetapi Wander tetap mencoba melawan takdir.
Kesunyian dunia ini menambah kesan bahwa perjalanan Wander bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara emosional, mencerminkan keputusasaan dan obsesi yang ia miliki terhadap Mono.
3. Colossi: Penjaga atau Korban?
Saat pertama kali menghadapi Colossi, kita mungkin menganggap mereka sebagai musuh. Namun, semakin dalam perjalanan, kita mulai menyadari bahwa mereka mungkin bukan makhluk jahat.
Tanda-Tanda Bahwa Colossi adalah Korban:
- Mereka tidak menyerang Wander kecuali diprovokasi.
- Setiap kali Colossus dikalahkan, dunia terasa semakin gelap dan Wander semakin lemah.
- Banyak teori menyebutkan bahwa Colossi adalah segel yang menjaga kekuatan Dormin agar tidak bangkit kembali.
Dengan kata lain, Wander bukanlah seorang pahlawan dalam kisah ini, melainkan seseorang yang sedang membuka segel terlarang tanpa memahami konsekuensinya.
4. Dormin: Penyelamat atau Manipulator?
Dormin adalah entitas yang menjanjikan kehidupan kembali untuk Mono, tetapi dari awal sudah terasa ada sesuatu yang mencurigakan tentangnya.
Siapa Sebenarnya Dormin?
- Ia adalah makhluk kuno yang dulu disegel oleh para pendeta karena dianggap berbahaya.
- Setiap Colossus yang dikalahkan oleh Wander mengembalikan sebagian kekuatan Dormin.
- Setelah segel terakhir dihancurkan, Dormin mengambil alih tubuh Wander sepenuhnya.
Ini membuktikan bahwa Dormin tidak benar-benar peduli pada Mono atau Wander, tetapi hanya ingin membebaskan dirinya sendiri.
5. Perubahan Wander: Simbolisme dari Harga yang Harus Dibayar
Seiring berjalannya permainan, kita mulai melihat perubahan fisik yang dialami Wander.
Perubahan yang Terjadi:
- Kulitnya semakin pucat dan matanya semakin gelap.
- Ia mulai kehilangan ekspresi emosional dan tampak lebih lemah.
- Setelah Colossus terakhir dikalahkan, tubuhnya benar-benar berubah menjadi makhluk lain.
Perubahan ini adalah simbol bahwa setiap tindakan yang ia lakukan memiliki konsekuensi besar, dan ia tidak bisa kembali menjadi dirinya yang dulu.
6. Akhir yang Tragis: Apakah Semua Ini Sia-Sia?
Setelah Wander dikalahkan oleh para pendeta, Dormin kembali disegel, dan Mono akhirnya hidup kembali. Namun, kehidupan yang ia dapatkan datang dengan harga yang sangat mahal.
Apa yang Terjadi di Akhir?
- Mono hidup kembali, tetapi Wander tidak ada di sisinya.
- Bayi bertanduk muncul, yang diyakini sebagai reinkarnasi Wander.
- Mono dan bayi tersebut ditinggalkan di dunia yang tidak lagi memiliki masa depan.
Akhir ini meninggalkan banyak pertanyaan terbuka. Apakah Mono menyadari pengorbanan Wander? Apakah bayi tersebut akan mengulang sejarah yang sama?
7. Simbolisme dan Filosofi di Balik Perjalanan Wander
Game Shadow of the Colossus memiliki banyak simbolisme yang menggambarkan tema pengorbanan dan konsekuensi.
Pelajaran yang Bisa Diambil:
- Tidak semua perjuangan membawa kebahagiaan. Terkadang, apa yang kita lakukan hanya membawa penderitaan lebih besar.
- Obsesi terhadap sesuatu yang telah hilang dapat menghancurkan seseorang. Wander kehilangan segalanya karena ia tidak bisa menerima kenyataan.
- Terkadang, melawan takdir bisa berujung pada kehancuran, bukan kemenangan.
Dengan cara ini, game Shadow of the Colossus lebih dari sekadar kisah petualangan—ia adalah sebuah refleksi tentang kehidupan, kehilangan, dan ketidakmampuan manusia untuk menerima kenyataan.
Baca juga : Asalnya Kamera Obscura di Fatal Frame dan Kekuatan Mistisnya
Kesimpulan: Tragedi yang Tak Akan Terlupakan
Kisah Wander bukanlah kisah kepahlawanan biasa. Ia berjuang untuk sesuatu yang ia yakini benar, tetapi pada akhirnya, ia kehilangan dirinya sendiri dalam prosesnya.
Bagi para pemain, perjalanan ini bukan hanya tentang mengalahkan Colossi, tetapi juga tentang memahami arti dari pengorbanan dan konsekuensi.
Bagi Anda yang tertarik dengan kisah mendalam lainnya, bisa mengunjungi iptogel untuk menemukan lebih banyak cerita yang menarik.